Membuat sebuah kontruksi bangunan untuk kebutuhan tempat tinggal, memang memerlukan perencanaan yang matang. Ketika
Anda mengembangkan suatu lahan menjadi proyek properti maka ada beberapa hal
yang harus diperhatikan terlebih dahulu. Diantara
hal-hal yang harus diperhatikan adalah kondisi fisik tanahnya, elevasi tanah
dibandingkan dengan kondisi sekitar, tersedianya saluran pembuangan, ada akses
jalan ke lokasi yang memadai dan
lain-lain.
1. Pemilihan Fisik Tanah
Perencanaan
ini juga termasuk pemilihan bidang lahan yang akan digunakan. Sebab, tidak
semua bidang tanah cocok untuk jadi lahan pembangunan rumah. Ini karena tanah
memiliki jenis dan karakteristik yang berbeda-beda, dan hal tersebut sangat
berpengaruh pada bangunan yang akan dibuat di atasnya. Kondisi
fisik lahan yang kerap ditemui adalah berupa sawah, lahan gambut, empang,
rawa-rawa dan lain-lain.Sebenarnya kurang cocok dijadikan sebagai lahan untuk
mendirikan konstruksi bangunan. Ini dikarenakan jenis-jenis tanah tersebut
mempunyai karakteristik atau struktur yang lembek, mengandung air, dan tidak
mudah menggumpal.
Sehingga apabila didirikan sebuah bangunan di atasnya, dalam
kurun waktu setahun tanah akan mengalami penurunan, dan bangunan di atasnya
bisa mengalami keretakan—baik pada lantai, dinding, maupun beberapa bagian
penting lainnya. Adapun jenis tanah yang baik untuk perumahan adalah tanah di
antara tanah liat dengan tanah biasa. Tanah
jenis ini mempunyai tekstur yang sangat baik. Tanah ini juga mudah menggumpal
apabila diremas oleh tangan. Selain perpaduan kedua jenis tanah tersebut, tanah
lain yang baik bila dibuat sebuah konstruksi bangunan di atasnya ialah tanah
keras atau tanah padat, tanah bekas ladang, tanah padang rumput atau lahan kosong,
serta tanah perkebunan.selain itu posisi tanah harus lebih tinggi dari jalan didepanya sekurang-kurangnya sama tinggi. Karena
apabila lahan tersebut lebih rendah dari jalan di depannya, maka rawan banjir
ketika hujan. Namun apabila kondisi tanah ada dibawah jalan, maka
untuk mengatasi agar tidak banjir perlu adanya pengurugan terlebih dahulu. Pengurugan
lahan dapat berupa puing-puing bongkahan beton ataupun dengan tanah merah yang
dipadatkan. Hal
tersebut dimaksudkan agar kondisi bangunan nantinya akan lebih tinggi dari
jalan.
2. Saluran Pembuangan
Ketersediaan
saluran pembuangan merupakan komponen yang tak kalah penting untuk
diperhatikan, terutama untuk lokasi yang berada di tengah pemukiman penduduk
atau jauh dari sungai. Jika
Anda mengakuisisi lahan di tengah pemukiman yang tidak ada saluran
pembuangannya, maka
Anda membutuhkan pekerjaan dan biaya tambahan untuk membuat saluran pembuangan. Biaya
yang Anda butuhkan adalah untuk membangun salurannya dan membayar kompensasi
kepada warga yang tanahnya dilewati saluran pembuangan. Demikian
juga jika Anda mengakuisisi lahan yang berada jauh dari sungai sehingga Anda
harus membuat saluran pembuangan sendiri. Dengan kondisi ini, mungkin
saja saluran pembuangan yang Anda buat melewati tanah milik orang lain sehingga
Anda perlu mendapatkan ijin untuk membangun saluran pembuangan tersebut. Biasanya
ijinnya tidak jauh-jauh dari pemberian uang kompensasi, sehingga cost proyek Anda menjadi bertambah.
3. Akses Yang Mudah
Penilaian
kelayakan tanah selanjutnya adalah aksek menuju lokasi yang mudah, minimal lebar jalan 4-6 meter. Faktor
semakin meningkatnya kendaraan menyebabkan akses menuju lokasi sangatlah
penting. Karena
jika akses menuju lokasi kurang memadai maka disarankan jangan
memilih lokasi tersebut. Manfaat akses yang mudah ini adalah memudahkan untuk
keluar masuk kendaraan, aktivitas yang tidak padat dan tertatanya.
Salah satu yang paling dominan dalam pemilihan tanah untuk pemukiman adalah kawasan tersebut tidak jauh dari pusat aktivitas manusia seperti pasar, sekolah, sarana olahraga dan lain-lain yang menunjang aktivitas pemukiman itu sendiri. Dapat dibayangkan jika disuatu pemukiman jauh dari pusat aktivitas masyarakat, maka pemukiman itupun akan terasa sepi.
Dengan adanya pusat aktivitas masyarakat, suatu pemukiman akan menjadi ramai bahkan dapat menjadi kota baru jika semua aktivitas masyarakat dapat berkumpul dalam satu wilayah. Suatu keuntungan tersendiri bagi pemilik lahan karena dapat menjadi lahan bisnis atau usaha dibidang pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut sehingga menjadi pemasukan yang tiada hentinya.
Komentar
Posting Komentar